Curug Dago di Bandung menawarkan pesona air terjun bersejarah peninggalan Raja Thailand, dengan dinding batu eksotis yang menambah keindahan alamnya
Harga Tiket: Rp 12.000, Jam Operasional: 08.00-17.00 WIB, Alamat: Jl. Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat; Map: Cek Lokasi |
Sudah menjadi hal yang umum ditemukan apabila sebuah destinasi air terjun berada di area terpencil, jauh dari pemukiman. Sebagaimana bisa Anda rasakan saat ingin mengunjungi Curug Dago di Bandung.
Benar bahwa objek alam yang indah ini berada di salah satu kota pariwisata, tetapi perlu effort besar agar dapat bermain di sana.
Meskipun begitu, pelancong yang mampu melalui medan sulit agar tiba di sana akan dibuat terpesona berkali-kali. Panorama di sekitarnya begitu mengagumkan dan disempurnakan oleh pancuran air terjun setinggi 12 meter. Lokasinya yang cenderung tersembunyi juga akan memicu sensasi petualangan hebat dalam diri Anda.
Lebih jauh, Curug Dago yang menawan ini disinyalir memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Thailand. Tidak hanya sekadar pemandian di tengah hutan, eksistensinya membuktikan hubungan bilateral antara dua negara pada masa silam. Sayangnya, tidak banyak pelancong yang tahu tentang fakta sejarah ini sebab keberadaan bukti tersebut kurang disosialisasikan.
Daya Tarik yang Ditawarkan Curug Dago
1. Prasasti Peninggalan Raja Thailand
Sebagai negara yang sama-sama berada di ASEAN, sebenarnya bukan hal mengherankan jika Thailand dan Indonesia menjalin hubungan bilateral. Namun, pernahkah Anda berpikir akan menemukan prasasti peninggalan seorang raja ketika mengunjungi air terjun?
Adanya dua buah prasasti batu bertuliskan Bahasa Thailand menjadikan Curug Dago punya nilai sejarah. Sesuatu yang rasanya jarang dimiliki oleh destinasi serupa di wilayah lainnya. Jika ditelusuri lebih jauh, konon prasasti ini merupakan peninggalan raja-raja Thailand, yakni Raja Rama VII dan Raja Rama V.
Para ahli mengatakan bahwa di masa lalu Raja Thailand pernah mampir ke curug yang indah ini. Hal itu terjadi sekitar tahun 1818 Masehi, artinya sudah sangat lama bahkan melewati dua milenium hingga sekarang.
Hadirnya prasasti di kawasan perbukitan ini membuat nilai wisatanya menyimpan arti lebih bermakna. Kapan lagi Anda bisa bersenang-senang di air terjun sambil mencari tahu salah satu cerita sejarah hubungan bilateral antara Indonesia dengan Thailand?
2. Dinding Batu Eksotis
Curug Dago dipandang memiliki lokasi yang tersembunyi karena memang keberadaannya terapit di antara dinding-dinding batu. Dinding-dinding ini kerap kali juga dijadikan sebagai tempat beristirahat oleh para pelancong.
Pasalnya, dinding tersebut tidak hanya membentuk seperti benteng di sekitar kawasan curug, tetapi juga tersebar di atas tanah. Ini memungkinkan orang memanjat di sana dan mendudukkan diri barang sejenak.
Bukan hanya itu, dinding batu yang eksotis tersebut biasanya dipilih sebagai latar belakang saat berfoto. Kesan pedesaan dengan kekayaan alam terasa begitu kental dalam bingkai kamera. Anda bisa mencobanya jika penasaran bagaimana Kota Bandung akan menampilkan sisi lain di luar semaraknya kehidupan metropolitan.
3. Kolam
Persis di bawah pancuran air terjun Dago, Anda akan menemukan kolam dengan arus yang minim. Pelancong bisa bermain di dalam kolam tersebut untuk menghabiskan sisa waktu mereka sebelum kembali ke penginapan.
Kolam ini juga dikelilingi oleh pagar sehingga keamanannya jadi relatif lebih terjamin. Sayangnya, Anda tidak dapat berenang, bermain air, atau sekadar berfoto di dalam sana sepuasnya. Jangan sampai menantang bahaya hanya karena ingin eksis!
Usahakan untuk tetap di sekitar kolam tanpa mencoba menyelam ke bawah air, mungkin sekadar mencari sesuatu yang menarik. Barangkali ikan-ikan kecil atau serangga yang mendiami air sungai.
Apalagi, ada mitos angker yang beredar di kalangan wisatawan tentang Curug Dago. Namanya mitos, pastilah kebenarannya diragukan, tetapi bukan berarti Anda bisa bertindak sembarangan. Sebaiknya tetap ikuti aturan yang mungkin ditetapkan oleh warga lokal, termasuk pantangan-pantangan yang menyertainya.
Alamat dan Rute Menuju Curug
Tidak perlu waktu lama untuk bisa pergi ke Curug Dago meskipun perjalanannya tidak dapat dibilang mudah. Pasalnya, air terjun yang cantik ini hanya berada di jarak km 8 jika bertolak dari pusat Kota Bandung, Jawa Barat.
Menjulang tinggi di Kelurahan Dago, Anda dapat memakai motor maupun mobil agar bisa melihat keindahannya. Tepatnya di Kecamatan Coblong, Jalan Dago Pojok yang pada dasarnya menyajikan pesona alam memukau.
Dengan jarak selisih yang relatif pendek dari pusat Kota Bandung, tampaknya kurang dari satu jam Anda sudah bisa berada di Kelurahan Dago lalu berjalan kaki menuju pusat air terjun. Medannya menanjak dan di musim hujan bisa sangat licin, jadi waspadalah.
Harga Tiket Masuk Wisata Alam
Sesungguhnya tiket masuk yang dibanderol atas Curug Dago amatlah terjangkau. Namun memang, terdapat perbedaan antara pelancong lokal dan internasional. Masing-masing dikenakan retribusi sebesar Rp 12.000 dan Rp 52.000.
Adapun untuk jadwal mampir ke sini bisa dilakukan setiap hari hanya di antara pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Lebih cepat atau lebih lama dari itu, tampaknya Anda harus bersabar menanti jadwal lain sebab pintu gerbangnya bisa saja belum dibuka.
Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan
Mendaki di Curug Dago
Medan dari perkampungan menuju pusat air terjun cukup menantang, yang biasanya dimanfaatkan sebagai kesempatan trekking oleh pengunjung. Anda pun bisa turut serta dalam euforia ini, menyusuri jalan setapak menuju ketinggian 800 meter dari permukaan laut.
Tenang saja, pemandangan di sepanjang perjalanan menuju Curug yang indah ini. Pohon-pohon bambu tersebar di luar pagar menutupi jurang di sisi tebing. Anda bisa menjadikan hutan bambu sebagai latar belakang jika ingin menciptakan potret yang alami nan eksotis.
Kemudian, saat merasa lelah, Anda bisa menepi barang sejenak ke sisi jalan lalu duduk istirahat. Bagi mereka yang jarang melakukan latihan fisik, perjalanan ini berpotensi membuat nafas ngos-ngosan. Sementara itu, untuk pelancong yang terbiasa berolahraga, tampaknya akan merasakan keseruan dan kesenangan tersendiri.
Menjelajah
Selepas melewati rute yang cukup curam untuk tiba di pusat air terjun Dago, waktunya melakukan penjelajahan. Pada batu-batu dinding eksotis yang tersebar di sekelilingnya, atau rerumputan hijau pencipta suasana segar.
Anda bisa juga menyusuri sisi arus air jika memiliki cukup keberanian melintasi kawasan hutan. Bahkan, sebagian orang terkadang membawa sepeda mereka ke lokasi dan melakukan eksplorasi.
Menjelajah juga bisa mengantarkan Anda pada prasasti peninggalan Raja Thailand yang bernilai sejarah. Ini akan membantu Anda menyaksikan langsung ikonik Curug Dago dibanding sekadar mengetahuinya lewat thread di media sosial.
Namun, sebaiknya penjelajahan tidak dilakukan seorang diri karena suasananya konon agak angker. Alangkah bagusnya jika mengajak kawan terdekat dan menyusuri hutan di sekitar pusat air terjun yang semarak.
Mengemudi
Kembali pada pintu gerbang di pemukiman warga, yang akan membawa Anda ke area parkir atau justru ke pusat air terjun. Jika Anda punya cukup kecakapan dalam hal mengemudi, cobalah untuk mengendarai motor atau mobil sendiri demi menaklukan tantangan menuju lokasi Curug Dago.
Tentu ini berpotensi pula mengurangi rasa lelah dibandingkan bila Anda memilih berjalan kaki. Mengemudi di medan yang curam dan menanjak bisa memicu adrenalin seseorang. Bagi para pecinta tantangan, kegiatan semacam ini harus dicoba setidaknya satu kali seumur hidup.
Namun, jika Anda belum pernah menyusuri medan yang cukup ekstrem sebelumnya, sebaiknya pertimbangkan lagi. Intinya, ini menyesuaikan keadaan Anda, apakah cakap saat berkendara atau masih amatir.
Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Curug
Sebaiknya siapkan perbekalan sebelum melakukan perjalanan ke Curug Dago jika Anda ingin menghabiskan banyak waktu di sana.
Pasalnya, tempat cantik ini tidak dilengkapi oleh dukungan fasilitas memadai, bahkan cenderung serba kurang. Misalnya, Anda tidak akan menemukan warung makan saat ingin mengisi perut di siang hari.
Oleh karenanya, pengunjung perlu kemandirian saat memutuskan datang ke sini. Agak memprihatinkan memang sebab potensi air terjun cantik ini cukup besar jika dilakukan pemeliharaan secara optimal. Lalu, itu bukan hal mustahil jika memang ada kerja sama antara warga dan pemerintah daerah.
Buktinya, Anda masih bisa menemukan sebuah gazebo di dekat kolam. Tempat itu kerap digunakan sebagai sarana beristirahat atau sekadar duduk melihat-lihat panorama sekitar.
Ini berarti, perlu usaha lebih besar untuk melakukan pemugaran terhadap destinasi eksotis tersebut agar mampu bersaing dengan ramainya sektor pariwisata di Kota Bandung.
Popularitas Curug Dago sebenarnya makin merosot dari waktu ke waktu. Ini tidak terjadi tanpa sebab, melainkan pemeliharaan yang masih sangat kurang.
Di luar panorama alamnya yang begitu eksotis, masih mudah menemukan sampah bertebaran di sekitar sungai. Sepertinya perlu usaha keras untuk meningkatkan animo para pelancong lagi.